.:: BERITA UTAMA ::.
Kediri - Sebagai perayaan serta ungkapan syukur atas karya keselamatan dari Tuhan, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kediri Kanwil Kemenkumham Jawa Timur Bekerja sama dengan Lingkungan Santo Albertus Kediri melaksanakan Ibadah Paskah bersama Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas IIA Kediri.
Bertempat di Aula Lapas Kelas IIA Kediri, Perayaan Paskah kali ini di ikuti oleh 30 Warga Binaan beragama Nasrani dan 19 orang tamu dari Lingkungan Santo Albertus Kediri. Ibadah di pimpin oleh Pdt.Matius Saikun dengan mengambil pembacaan Alkitab dalam Yohanes 3:13 sebagai dasar perenungan. Sabtu (18/04).
Dalam khotbahnya, Pdt.Matius Saikun menyampaikan dalam Perayaan Paskah atas kebangkitan Yesus Kristus mengajarkan kepada kita Ketika sedang menghadapi kekecewaan, pergumulan, tantangan dan persoalan hidup, yang harus kita lakukan adalah Percaya hanya kepada Yesus Kristus. "Karena Dengan Percaya kepada Yesus Kristus sesuatu hal yang tidak mungkin, akan menjadi mungkin," terangnya.
"Keadaan bisa saja berubah tetapi kasih Karunia Tuhan dalam kehidupan kita tidak pernah berubah, Yesus Kristus telah bangkit, telah mengalahkan maut dan telah menangkan beban kita, pergumulan, penderitaan dan persoalan dalam kehidupan kita, untuk itu tetap berpegang teguh dalam pengharapan kepada Yesus Kristus," pesan Pdt.Matius Saikun.
Diakhir khotbahnya Pdt.Matius Saikun mengajak jemaat yang hadir untuk merayakan kebangkitan Yesus Kristus dengan penuh sukacita. "Bersukacitalah di dalam Tuhan, sebab Tuhan selalu mengasihi kita semua. seberapa besar dosa dan kesalahan kita, Tangan Tuhan selalu merangkul kita dengan KasihNya," ajaknya sekaligus menutup khotbahnya.
Sementara itu, Plt Kalapas Budi Ruswanto, menyampaikan Paskah bukan hanya perayaan atas kebangkitan Yesus Kristus, melainkan juga sebagai perayaan bagi umat Kristen atas kehidupan baru yang telah diberikan oleh Yesus Kristus dalam kebangkitan-Nya. "Mari kita meninggalkan cara hidup yang lama dan mulai hidup dengan cara hidup yang baru di dalam Yesus Kristus” ujar Budi.
Plt Kalapas, Budi Ruswanto, juga menjelaskan perayaan Paskah ini merupakan pemenuhan hak Warga Binaan yang berhak beribadah sesuai dengan agamanya “Perayaan Paskah ini merupakan salah satu bentuk pembinaan kepribadian yang diberikan kepada Teman teman Wargan Binaan Nasrani di Lapas Kediri, Diharapkan para WBP dapat bersemangat dan lebih meningkatkan kualitas ibadahnya" Ujar Budi.
Hal ini sesuai dengan arahan Ka Kanwil Kemenkumham Jawa Timur, Heni Yuwono bahwa sebagai petugas pemasyarakatan sudah menjadi kewajiban dan tugas untuk memenuhi hak Warga Binaan Pemasyarakatan salah satunya yaitu hak beribadah sesuai dengan agama dan keyakinannya.
Penuh Sukacita, WBP Lapas Kediri Rayakan Paskah dengan Khidmat
admin_lapaskediri
Kediri - Penuh khidmat, WBP Lapas Kelas IIA Kediri Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur melaksanakan upacara dalam rangka hari kesadaran nasional. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang digelar setiap tanggal 17 setiap bulannya. Kegiatan yang dilaksanakan di lapangan Blok C Lapas Kediri.
Upacara tersebut diikuti oleh perwakilan para Warga Binaan Pemasyarakatan yang berjumlah sekitar 199 Warga Binaan dan 10 Tahanan, juga diikuti oleh Plt Kalapas Kediri Budi Ruswanto beserta jajaran Lapas Kediri.
Kegiatan upacara ini telah sejalur dengan program pembinaan di dalam lapas yang mana warga binaan pemasyarakatan juga diberikan kesempatan untuk secara bergantian menjajal tampil menjadi petugas upacara. Selain dapat menumbuhkan rasa cinta pada negeri kepada para WBP, menjadi petugas upacara juga dapat memberikan sebuah pengalaman tersediri.
Dalam kegiatan upacara hari kesadaran tersebut, Plt. Kalapas Kelas IIA Kediri, Budi Ruswanto selaku Inspektur Upacara mengingatkan kepada seluruh Warga Binaan untuk terus meningkatkam kualitas diri selama menjalani masa pidana di dalam Lapas.
"Kami telah menyediakan berbagai program pembinaan dan sarana edukasi positif salah satunya perpustakaan yang dapat menjadi sarani literasi, manfaatkan itu sebaik mungkin. Ikuti kegiatan pelatihan dan pembinaan yang kami berikan. Warga Binaan Lapas Kediri harus meningkat kualitas dirinya,” Tegas Budi.
"Kalian yang berada di sini hanya tersesat, dan hanya sementara di tempat ini, meskipun begitu keberadaan kalian disini adalah konsekuensi yang harus diterima dan dihadapi karena kalian telah membuat kesalahan diluar oleh karena itu tugas kalian bukan hanya makan dan tidur. Usahakan ikuti semua pembinaan yang kita berikan dengan baik sehingga setelah kita bebas dari sini kita bisa menjadi orang bermanfaat, kami berkomitmen akan meningkatkan seluruh pelayanan yang ada di Lapas Kediri serta saya mengapresiasi kepada panitia upacara yang telah mempersiapkan dengan baik," tambahnya.
Sesuai arahan KaKanwil Kemenkumham Jawa Timur Heni Yuwono, diharapkan dengan dilibatkannya wbp dalam upacara wbp tersebut mampu menyadari pentingnya sikap disiplin dan menumbuhkan rasa cinta pada negeri.
Maknai Hari Kesadaran Nasional, WBP Lapas Kediri Jadi Petugas Upacara
admin_lapaskediri
Kediri - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kediri Kanwil Kemenkumham Jawa Timur menerima kunjungan dari LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Fadjar untuk berkoordinasi mengenai pelayanan bantuan hukum bagi narapidana. Kegiatan koordinasi ini diterima dengan baik oleh Plt Kalapas Kediri Budi Ruswanto.
Hari ini pukul 10.00 WIB s.d 11.15 WIB PLT Kalapas kediri beserta jajaran menerima kunjungan dari Lembaga Bantuan Hukum Fadjar, Kegiatan ini dalam rangka koordinasi pemberian pembinaan hukum atau penyuluhan hukum kepada warga binaan. Kegiatan ini juga dilaksanakan sebagai komitmen Lapas Kediri untuk menjaga sinergitas dengan lembaga terkait.
Koordinasi ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa narapidana yang berada di Lapas Kediri mendapatkan akses yang layak terhadap bantuan hukum sesuai dengan hak-hak mereka. LBH hadir untuk menyampaikan informasi terkait prosedur pengajuan bantuan hukum, jenis-jenis bantuan yang tersedia, serta memberikan klarifikasi atas pertanyaan yang diajukan oleh pihak Lapas.
Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang Kalapas Kediri, berbagai masalah terkait pelayanan bantuan hukum dibahas secara terbuka. Budi menegaskan, “Kami menyambut hangat niat baik dari LBH Fadjar, dan kami berkomitmen bahwa Lapas Kediri dalam memberikan pelayanan mengutamakan yang terbaik bagi narapidana, termasuk memfasilitasi akses mereka terhadap bantuan hukum”, tutur Budi.
Kedua belah pihak termasuk Ketua LBH Fadjar J.W. Suryo dan jajaran sepakat untuk menjalin kerjasama yang lebih erat guna meningkatkan efektivitas pelayanan bantuan hukum di Lapas Kediri. Koordinasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi narapidana.
Kunjungan dari LBH merupakan langkah positif dalam memperkuat sistem peradilan pidana yang adil dan menghormati hak asasi manusia bagi semua pihak yang terlibat. Sesuai arahan KaKanwil Kemenkumham Jawa Timur Heni Yuwono diharapkan upaya ini dapat memberikan dampak yang positif dalam pembinaan narapidana serta mendukung proses rehabilitasi dan reintegrasi mereka ke dalam masyarakat.
Lapas Kediri dan LBH Fadjar Lakukan Koordinasi Tingkatkan Kerjasama dalam Pemberian Bantuan Hukum
admin_lapaskediri
Kediri - Lembaga Pemasyarkatan Kelas IIA Kediri Kanwil Kemenkumham Jawa Timur melakukan pemasangan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di titik-titik baru dan melakukan pengecekan APAR pada temapt yang sebelumnya sudah terpasang. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bencana kebakaran di Lapas.
Jajaran Adm. Kamtib melakukan pemasangan dan pemgecekan Alat Pemadam Api Ringan (Apar) sebagai salah satu upaya kesiapsiagaan dan antisipasi Lapas Kediri jika terjadi kebakaran dan kondisi darurat yang dapat menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban di Lapas Kelas IIA Kediri. Pemasangan APAR tersebut ditempatkan pada area yang rawan jika sewaktu-waktu timbul bencana kebakaran. Dimulai dari kamar hunian warga binaan, dapur, ruang kerja dan portir.
Adapun pemasangan Apar pada titik yang baru kali ini seperti; Ruang Kasubag, Ruang bendahara, Ruang Umum, Ruang Tata Usaha, Ruang KPLP dan Staf, serta Ruang Adm. Kamtib yang masing-masing dipasang apar 4 liter dan 1 liter.
Selain itu dilakukan pengecekan tanggal kadaluarsa (Expire) Alat Pemadam Api Ringan (Apar). Dengan hasil semua Apar dalam kondisi siap pakai dan belum melewati tanggal kadaluarsa (Expire).
Dalam keterangan yang sampaikan oleh Plt Kalapas Kediri, Budi Ruswanto mengungkapkan bahwa pemasangan APAR ini merupakan bentuk pencegahan terhadap bahaya bencana kebakaran di Lapas. “Lapas Kediri akan berusaha semaksimal mungkin sigap dan tanggap dalam mencegah hal ini, karena akan dapat membahayakan jika terjadi maka dari itu perlu adanya tindakan pencegahan agar situasi di Lapas dapat berjalan baik”, tutur Budi.
Sesuai arahan KaKanwil Kemenkumham Jawa Timur Heni Yuwono bahwa perawatan dan pengecekan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) secara berkala dengan tetap memperhatikan masa kadaluarsanya hal tersebut sangat penting, sebagai langkah untuk mengantisipasi bila sewaktu waktu terjadi kebakaran, alat tersebut kondisi nya sudah siap pakai untuk membantu pemadaman kebakaran.
Langkah Mitigasi Risiko Kebakaran, Lapas Kediri Rutin Lakukan Perawatan Dan Pengecekan Apar
admin_lapaskediri
Kediri - 2 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kediri Kanwil Kemenkumham Jawa Timur diberikan pembekalan materi tentang tugas dan fungsi bidang Tata Usaha. Pengetahuan tentang Kepegawaian merupakan materi yang sangat penting.
Penggunaan aplikasi SIMPEG (Sistem Informasi Kepegawaian) merupakan salah satu produk Kepegawaian yang diajarkan kepada CPNS. Kegunaan, fitur menu, hingga cara pengsian jurnal harian pada aplikasi Simpeg diajarkan secara langsung kepada CPNS. Selain itu dasar tentang aturan-aturan Kepegawaian juga disampaikan kepada CPNS, seperti syarat pengajuan cuti dan cuti alasan penting.
Sedangkan aplikasi SAKTI digunakan oleh pengelola perbendaharaan dan pengelola barang seperti Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pembuat SPM (PPSPM), Bendahara, dan seluruh pengelola keuangan dan barang Satker.
Materi dari aplikasi Simpeg dan Sakti diberikan secara teoritis dan mendasar. Tujuan Pembekalan materi dan pemahaman kepada CPNS agar kedepannya nanti dapat menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan aturan dan kode etik yang berlaku. Sehingga apa yang menjadi tujuan dari organisasi dapat tercapai, khususnya dalam hal kedisiplinan dan keteraturan.
Plt Kalapas Kediri, Budi Ruswanto ditempat yang berbeda berpendapat bahwa menjadi seorang Abdi Negara harus siap dan tunduk terhadap aturan Kepegawaian. Memiliki branding diri merupakan hal wajib harus dimiliki seorang CPNS agar tidak mudah terjerumus kedalam pelanggaran kedisiplinan.
"ASN harus memiliki komitmen dan kesiapan diri mengikuti aturan yang ada di birokrasi ini. Milikilah branding diri yang baik, agar kita tidak mudah dipengaruhi oleh lingkungan kerja yang tidak sehat. Saya yakin kalian dapat lulus, menjadi seorang CPNS itu butuh proses yang panjang, maka perjuangan itu jangan sampai terlupakan," tutur Budi.
"Jika ada inovasi atau kreativitas jangan sungkan untuk disampaikan kepada pimpinan. Karena jika itu baik, pasti akan didukung. Dengan bertambahnya kalian, kedepan saya yakin Lapas Kediri akan semakin berprestasi”, tambahnya.
Sesuai arahan KaKanwil Kemenkumham Jawa Timur Heni Yuwono bahwa sebagai CPNS di himbau untuk tidak membatasi diri dalam memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan performa organisasi.